Tuesday, February 19, 2008

RIBET PROJEKT: ACHTUNG! 30

Sebuah etno-audiografi tentang ribet di pasca umur 30


======================================================
Download ACHTUNG! 30 (info & transkrip scroll ke bawah)

mix diupdate/diperbaiki per 19 Februari 2008.

1) Achtung! 30 - Bagian I (durasi 6:12 / 9 Mb) mp3 / Ogg Vorbis (pending) (12 Feb 2008)
2) Achtung! 30 - Bagian II (Ribet Funk) - (durasi 5:57 / 8 Mb) mp3 / Ogg Vorbis (pending) (12 Feb 2008)
3) Achtung! 30 - Bagian III mp3 / Ogg Vorbis - (durasi 7:12) (28 Jul 2007)
4) Achtung! 30 - Bagian IV (Interlude) - (durasi: 4:08 / 4 Mb) mp3 / Ogg Vorbis (pending) (19 Feb 2008)
5) Achtung! 30 - Bagian V (11:39 / 16 Mb) mp3 / Ogg Vorbis(28 Jul 2007)

Beberapa updates mencakup remixing, dithering, perbaikan bandpass di
low frequency.

Short Samples
(bisa untuk ringtone...halah, biar aplikatif)
1) Achtung! 30 Weird Ringtone (0:07 / 186 kb)
2) Achtung! 30 - Bagian V main piano theme (0:15 / 356 kb)

=====================================================================


"Thirty is mostly seen as the age where some people tend to have an identity crisis.
Ok, maybe not an identity crisis, but a crisis nonetheless.
What to do with life when you're thirty?
" -

Anakzaman, 30-something


Sebuah blog terbatas...tempat utk previewing komposisi iseng2 serius tapi cukup pretensius 'Achtung! 30' - yang menampilkan hasil short interviews dengan teman2 berkebudayaan nasional Urban Indonesia yang telah melampaui usia tiga dasawarsa menjawab pertanyaan 'definisikan hidup lu sekarang ini'.


Komposisi Achtung! 30 project akan final dengan 5 komposisi saja, tapi kontribusi kawan-kawan (kenal maupun nggak kenal tidak menjadi masalah) dengan penambahan achievement listnya akan diteruskan di blog ngemis partisipasi Achtung! 30 ini. (latest update: Wok the Rock)

Sebuah rencana tentatif, Achtung! 30 akan dipresentasikan live dengan presentasi visual di kuartal pertama tahun depan (updates menyusul)

Tema-tema utama (meski tidak dibatasi secara ketat):

Achtung! 30 - Bagian I: "Define your life at the moment"
Achtung! 30 - Bagian II (Ribet Funk): "apakah pernah bertemu the love of your life?"
Achtung! 30 - Bagian III: "apakah lu galau menghadapi perubahan fisiologis a.k.a. nimbun lemak?"
Achtung! 30 - Bagian IV (Interlude) : "apa yg bikin lu susah mewujudkan rencana-rencana?"
Achtung! 30 - Bagian V: "ever felt achieving something now that you're 30?"

ditambah impromptu interviews (yang tidak berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan utama tadi) yang diselipkan di sana sini.


Friday, June 01, 2007

Tentang Achtung! 30 oleh the Ribet Projekt


Apa?
Ribet Projekt adalah sebuah kolaborasi cair.

Sampai Kapan?
ya sampai bosan aja - tapi tujuan akhir adalah bentuk live presentation (kira2 pertengahan 2008)

Siapa?
gampangnya: semua kawan yang telah berpartisipasi
on record maupun off the record.
ribetnya (yang andilnya lumayan esensial): Rifky Effendy (Cemara 6 Galeri) dan Farah Wardani yang sedikit banyaknya membantu meng-'kurasi', Dody 'Totet' Gulo yang telat gabung menyumbang lirik & masukan harmonik, Jessy Tejasmara yang tertimpa sial menjadi satu-satunya vokalis utama dalam Achtung! 30, Budi 'Bucin' Santoso dan Iwan Paul yang ternyata masih gatel main gitar, Emilia Chandra
yang nekat nyumbang puisi, Yoga Adhitrisna yang menjadi kritikus esensil below maupun above the line untuk blog maupun proyek main-main ini. daftarnya masih akan nambah...

Lalu gue tuh siapa? antropolog semi-gagal, berumur 36 tahun (2007), senang bikin musik-musik nggak juntrung, dan lagi kurang kerjaan aja:
http://asianbordertraveler.blogspot.com, http://dlumentarchives.blogspot.com

Lalu mau ngomongin apa sih sebenarnya ?
Mungkin tidak ada yang spesial dari umur 30 (maklum, ini kan konstruksi masyarakat di sekitar kita), tapi tidak sedikit yang menolak anggapan bahwa inilah saat kritis di mana kesempatan untuk mewujudkan impian-impian sebelumnya harus bernegosiasi dengan realita. Ada yang bilang umur 30-an adalah puncak2nya kita di-eksploitasi. Ada yang resah, ada yang telah menemukan niche-nya, ada yang masih sibuk memilih (atau mencari pilihan), dan ada yang masih ingin 'kejar setoran'...nampaknya inilah umur di mana kita sudah mampu, seperti kata temen gue, untuk tidak lagi 'taking ourselves too seriously' (yang bener aje ??)...atau jangan-jangan kita ribet karena sistem sosial di mana kita hidup memang sengaja pengen ngeribet-ribetin kita?...OK mari kita ganjang

Tujuan? Obyektif?
Menyerap esensi2 keribetan kawan-kawan sendiri di sekitar kita dan membuatnya lebih ribet....
Komposisi Achtung! 30 disediakan gratis-gratis aja di blog ini. CD akan dibuat dan dijual dengan harga
sosialis (baca: ganti ongkos aja).

Penting apa gitu ?
Nggak.

Thursday, May 31, 2007

Achtung! 30 - Bagian II (Ribet Funk - final mix)

Download Achtung! 30 - Bagian II (Ribet Funk) - 5:57 (final mix - mp3 192 kbps)

Musik: D. Lumenta / Organ solo: Khrisna Prameswara

Khrisna Prameswara: Hammond B-3 (VST) organ solo
D. Lumenta: electric guitar (R), ac. guitar, Clavinet (C) & Fender Rhodes electric piano (L, VST),
konstruksi drum & bass
Ribet 30 voices: Ungkie M. A. Budiman, Tito Imanda,
Dody H. Gulo, Emilia Chandra, Khrisna Prameswara,
Djati Rekso Wibowo, Alex Sihar (intro & outro statements)

Terima kasih kepada Iwan Paul (lagi2) atas pinjaman Fender Strat-nya.
Direkam di Gakeri Cemara 6, 27-31 Mei 2007



Ungkie (kiri) dalam gaya philosopher's mode, Khrisna (tengah) mencari mood untuk solo,
Oom yang di kanan tangannya sudah mulai kaku-kaku gejala pegel linu main gitar.





"Gue nggak ngerencanain umur ampe 30

dari umur 18 tuh gue minta mati ama Tuhan eh gak dikasih....
gue minta mati umur 23..eh 23 lewat, 27 lewat
mau diapain?"

("nah, lu gak mau melakukan penawaran? misalnya 33 gitu?)

"wah sama kayak Yesus! males..."

('The love of your life' - apakah lu udah menemukannya?")


"..........................."

"ah gue nggak all out, mendingan jangan diomongin"

("denial apa cemen?")

"dalam titik ini gue jablai"


("jujur tapi tidak menjawab pertanyaan")


"cinta? (belum ada)...apa gara-gara umur ama perut gue kali ya?......."


("Wahai pria pria gendut, gendut itu sexy kok...")

("Wahai pria pria gendut...")

("Saya?")
("ya")

("...gendut itu sexy kok")
("eh, saya?")
("bukan!")


"the love of my life atau the kutukan of my life? bedanya tipis ya..."

("setuju!")

"love of my life? udah...gue narsis"

"cinta? cinta menurut gue itu orgasme"


The Defeatist's Jodoh Philosophy:

"ketemu jodoh juga antara susah sama nggak,
karena sekarang tuntutan hidup itu udah gila kali ya
sekarang maunya tinggal di apartemen mewah
anak-anak sekolah di international schools
sebenarnya bukan masalah matre atau nggak matre
itu mah udah kebutuhan hidup kali ya?

(the imaginary jodoh-not-to-be: "waaah, kayaknya makmur nih... hmm")

halah gue makannya aja masih di warteg !!"

("Khris, sedooooot Khris !!!!!)

Male-macho Organ solo (Khrisna)

The Cynic's Love Philosophy:

Married Guy A:"cinta?"
Married Guy B: "cinta = murni = emas = kuning = #@#$% "
Married Guy A: "dan #@#$% itu nggak enak !!! dibuang !!!! sekresi !!!"
Married Guy B: "ya"

(Soekarno 1961: "Kalau ada pemuda mau minang pemudi, tanja lebih dulu
"hey, kowe iki bertjita-tjita opo ora ??" !!")


("kalau dibandingkan angkatannya Tan Malaka yang umur 30-an udah Comintern, lu melihat kondisi kita sekarang gimana?")

"anjrit, gila tu orang, Comintern paling muda*... di depan muka Lenin... geblek kan.?... umur 30!!
mereka aja udah bisa begitu, negaranya aja belum ada, baru mimpi bikin mau negara"

("sedangkan kita mimpinya...?")

"sementara (kita) umur 30...mimpinya gitu
bikin malu, ngapain kita ada di negara ini? "

(*Catatan: Comintern = the Communist International. Ralat oleh Enin Supriyanto: "Tan Malaka bahkan masuk Comintern di umur 21.")
.

Sunday, April 29, 2007

Achtung! 30 - Bagian III (7:12 - preview mix)



Lirik: Dody 'Totet' Gulo / Monolog: Rifky Effendy / Musik: D Lumenta


Mungkin satu-satunya komposisi dalam seri Achtung! 30 yang berbentuk lagu dengan vokal yang 'konvensional', Bagian III mencoba mengupas sebuah aspek keribetan pasca 30 yang lain...seperti sulitnya mengikat tali sepatu dalam posisi duduk


Jessy Faiz: vokal utama
Dody 'Totet' Gulo: vokal latar (L) & ide-ide harmonisasi
Rifky Effendy: impromptu monolog
Paul Sidharta, Emilia Chandra, La Rane Hafied: statements
D Lumenta: piano, ac. gtr, harmonica, minimoog, konstruksi drum, vokal latar (R)

La Rane Hafied: radio intro (RSI siaran 30 Juli 2007)

Direkam di Cemara 6 Galeri, Jakarta, April 2007 & Kyoto, Juni 2007

andai bisa kulipat hari
dan kembali kemarin lagi
tak akan seberat ini

harusnya kutahan hasrat hati
semua nikmat yang kusadari
menimbunku hari ini

kenyataan yang berkata
tapi maukah mengalah?
ingkar hanya untuk sementara
lalu kembali pasrah - dan menyerah

sukacita di masa lalu
menuaikan sesal dan pilu
begitu berat dan terlalu...
nikmat itu telah menipu
ubah diriku tanpa ragu
kini aku bukan yang dulu

kenyataan yang berkata
tapi maukah mengalah?
ingkar hanya untuk sementara
lalu kembali pasrah
pasralah meski meronta
setelah sesal mendera
lalu bangunlah seketika!
tertawakanlah diri kita -
yang berat dan lelah

Monolog:

kolesterol...
hipertensi...
asam urat...
jantung...
overweight...
ngantuk terus...
penyakit kegemukan...
itu juga yang membuat banyak orang lupa
bahwa umur bertambah
makanan harus dijaga
dan banyak orang menyarankan untuk diet

yang jelas (bagi gue) iramanya aja dijaga
karena gue masih pengen nikmatin makan enak, juga hidup enak
& hidup sehat, rokok ya dikurangin
tapi belum ada niat utk menguruskan badan atau berdiet
karena gue ngeri identitas gue terganggu
dan gue ngeri karena ketika orang melihat gue kurus
orang melihat gue seperti orang sakit
jadi ya...

mungkin hidup saya dianggap menyenangkan dan cukup makmur
tetapi mengurangi stress saya kira itu yang lebih penting
walaupun jauh di lubuk hati masih ada ketar ketir
terhadap banyak penyakit tadi:

diabetes...
hipertensi...
gula...
jantung...

saya berusaha untuk tidak check up ke dokter
karena tentu membuat orang stress ketika orang
mengetahui dirinya punya suatu penyakit
dan dia harus mengurangi dan merubah gaya hidupnya
dan itu pasti akan membuat saya stress
karena saya harus disuruh itulah, makan yang inilah, kurangin inilah
olahragalah
buat saya, olahraga yang paling enak ya having sex
itu olahraga yang paling bagus saya kira
karena selain mengeluarkan kalori yg cukup besar
hati anda juga senang
yang penting menikmati hidup
TIDAK ADA DIET !!"
"takut gendut sih nggak...
berat saat ini limapuluh sekian - ...ya HAMPIR mencapai digit 6,
baru datang, 5 bulan langsung naik 5 kilo
sekarang udah turun lagi sedikiiiiiit
semoga tidak mencapai digit 7
digit 6 aja udah takut
celana langsung jadi 'S' (sempit)

digit 8?
sebentar lagi saya bisa nggelinding kalo sampai digit 8 !!!!
dikasih kertas putih jadi BAKPAO soalnya...!!!!

but that's life"

"hi , I'm 36 years old now, and I CAN'T wait until 40"












Proses produksi, April 2007 - inspirasi ide untuk monolog (kiri), Dody Totet (tengah) sedang melakukan mutilasi digital terhadap rekaman suara Jessy (kanan)




Thursday, March 01, 2007










ACHTUNG! 30 - Bagian V (Durasi: 11:39)

In their own words (and their multitasking social attributes):

Yuka Dian Narendra (audio-visual artist/dosen/mahasiswa)
Farah Wardani (makelar/ direktris lembaga seni rupa miskin di yogya/ bohemian mapan wannabe)
Dody 'Totet' Gulo (.....yang terjebak dalam tubuh copywriter)
Danie Satrio (wartawan sebuah majalah remaja pria/drummer band Rosewood)
Iwan Meulia Pirous (dosen/antropolog/struggling writer)
Adeline Ooi (kurator/penulis/'budayawati' yang lupa asalnya dari KL)
David Hutagalung (semacam business consultant & lobbier)
Nyoman Vidhyasuri Utami (penulis/dosen)
Irene K.S. Daryanto (freelance graphic designer yang 'penuh pengharapan')
Myria Fatriza (freelance graphic designer yang lagi bosan)
Rifky Effendy (a.k.a Goro) (kurator/penulis seni/petualang Friendster)
Paulus Iwan H.S. (freelance copywriter/penulis/struggling musisi)
Emilia Chandra (lighting designer/ mahasiswi migran yg lagi rindu gudeg)
Helly Minarti (peneliti ? / publisist?)
Elanvito Chaniago (bohemian NGO administrator)
Aldia Sustianingsih (copywriter in a 'grumpy' stage...)
Della Naulita (freelance architect/petualang profesionalnya PETRONAS)
Prima Rusdi (penulis/scriptwriter yang sadar akan membosankannya 1980s)
Amanda Marahimin (produser film, merasa dirinya 'erratic' meski bagi orang lain itu artinya 'organized')
M. Ismail Fahmi (copywriter 'yang udah jamuran di kantor')
Lisabona Rahman (peneliti/aktifis hal-hal berbau film)
Dede Meiske Taurisia (fashion stylist yang tidak mirip fashion stylist)
Fika Rose (radio announcer di S'pore meski pendengarnya rural Indon)
Tito Imanda (media anthropologist/ filmmaker dalam post-M.A. crisis)
Djati Rekso Wibowo (professional tympanist / lahir di Hanoi 1968)
Ungkie M. Arif Budiman (early 90s gondrong kaos item socialite/'kawin coba coba')
Khrisna Prameswara (sering terlihat main keyboard2 aneh bersama Wong Pitoe, Discus & Naif)
Alex Sihar (aktifis Komunitas Film Independen / pengagum Krishna Sen)
Paul Sidharta (Creative Director / graphic designer)
La Rane Hafied (Radio Announcer / Colonel Sanders wannabe)

Narumol Thammapruksa (produser, kurator & aktifis teater dari Chiang Mai): saw duang

Budi Santoso (a.k.a Bucin / Brege): electric guitar (distorted & clean), el. guitar solos

D. Lumenta: acoustic nylon guitar (& solo), piano, ac. drums, bird whistles, bronze bells, rainmaker, 1971 minimoog (synthbass & solo), percussion & vintage roland CR-78 & TR-808 samples looping, VST synths, 1979 roland vp-330 vocoder, field recordings & editing...(= maruk)

The Anonymous Ms. ZQ: yangqin

Direkam di Kyoto, Chiang Mai, Singapore, Bali, Jakarta (Galeri Cemara 6, UI Depok, PIM) & 'skype' cyberspace - Okt 2005 s/d Jan 2007.

==========================
BEDAH ANATOMI & TRANSKRIP

(birama ganjil 5/4 - untuk ajep ajep agak sulit....maaf)

Part I - Darkness/Light

(Kyoto Gyoen soundscape, gradasi ke Part II)

(field recording mentah burung2 gagak di Kyoto Gyoen, Oct 2005)
(musical soundscape mentah NI Prophet 5, minimoog & bronze bells, Oct 2005)

Part II - Main Theme I

(sampel mentah budi's el. gtr)
(sampel mentah dev's nylon gtr)

"about me?....an all-indonesian ordinary self-centered fucked-up woman tryin' to make her life better.."
"gue happy...lu tau happy ??!!??"
"gue nggak bisa mendefinisikan hidup gue sekarang...."
"gue pengen jadi ordinary, biasa biasa aja..."
"i want to be a bimbo..."

(sampel mentah budi's gtr solo)

Part III - Main Theme II

(sampel mentah dev's gtr interlude)

"thirty is a very good age, it's the best age i ever had"

(minimoog synth solo)

"to be thirty itu...30 buat gue cuma sekedar angka, sama aja umur 30 gue bisa kayak umur 22 kelakuannya.."
"semakin ke sini gue lebih bisa melakukan apa yang gue mau"

(piano solo)

Part IV

"gue udah nggak peduli lagi sama tujuan hidup gue apa, yang penting gue pengen punya arti"
"a bit lost, i'm losing a lot of my hobbies..."
"my fictional life is great, my real life is so-so.."
"symmetry in life"
"satu langkah lagi menuju kemapanan dan saya bingung"
"perjalanan masih panjang lah..."
"no comment"
"...tapi yang jelas bagi gue, gue punya achievement, jadi gue cukup bahagia.."
"...gue lagi mid-crisis terutama dalam masalah percintaan, apakah gue harus menikah punya anak, atau enakan jadi freelancer ?..."

Part V

"makin panik sih karena banyak hal yang nggak selesai, kayak kepastian profesi, kepastian kehidupan personal, kepastian tempat tinggal..."
"urusan bisnis, sekolah, pekerjaan, cinta, itulah yang bikin rumit.."
"gue nikmati 30-an gue karena gue ngubah banyak hal dalam hidup gue. profesi gue ubah, personal adventurous..."
"saya pikir....saya happy !"
(sisa-sisa giting....)
"pokoknya gue pengen kawin! gue pengen kawin !! hidup kawin !!!! ....................bikin kawin lebih hidup......"
"hidup gue saat ini kayak sirkus..."
"hidup itu ngeles, ngeles sampai bahagia......"
"saya telah membuat rumit sesuatu yang sederhana"
"if i were a falcon, life would have been so much easier"

Part VI - Coda

(ac. nylon guitar solo)











ACHTUNG! 30 - Bagian IV - Interlude (Durasi: 3:23)

Interlude ini menjembatani bagian I dengan bagian II.

"gue saat ini penuh dengan rencana rencana rencana, tapi....."

"rumit"
"happy"
"adventurous"
"ordinary"
"ngeles"
"kemapanan"
"panik"
"symmetry"
"lost"
"kawin"
"fucked up"
"so-so"
"bingung"
"achievement"
"sirkus"

"ternyata gue butuh kasih sayang, tapi emang susah untuk dapetin dua-duanya
mendingan gue harus milih..."

Direkam di Cemara 6, Jakarta (10 jam, tengah malam 25-26 jan 2007)


Photobucket - Video and Image Hosting

===================================
ACHTUNG! 30 - Bagian I (Durasi: 5:59)

"After 30: Ribet or Not to Be - Bagian II" - terus terang kurang inspired - dan mungkin untuk beberapa orang ini terdengar seperti gado-gado pengaruh Brian Eno, Kraftwerk, YMO atau Bill Bruford (yang sampel snare drum-nya gue pake). Untung proses ini 'diselamatkan' oleh Paulus Iwan yang membawa interpretasi mixolydian (?) atas pengulangan 2 akord ini secara berbeda sehingga menjadi lebih kaya. Hanya dua akord saja...



Berlainan dengan waktu perampungan 'Bagian I' yang memerlukan total 15 bulan, 'Bagian II' dikebut dalam total waktu 15 hari - kali ini seluruhnya dengan Mac OS X (Logic Express, Garageband 2.0, Pro Peak & Audacity). Interviews & spoken words yang dipakai adalah sisa-sisa Ribet I yang belum terpakai, sebuah impromptu chat yang gue rekam di Tornado Coffee, relay suara lewat Skype, dan beberapa wawancara yang dikirim lewat email attachments....



CREDITS

In their own words:

Harry Prasetyo (pekerja seni, yang pinter)
Yoga Adhitrisna (copywriter, tiga dekade kapalnya digoyang lautan konseptual)
Ipang - tanpa embel2 (art director, himself)
Indra Moeljadi (Indonesian urban profesional expat/pop culture analyst)
Patrick Simandjuntak (copywriter, yang sudah mengalami 30 di 22)
M. Ludvi (penggemar The Beatles 'dari akhirat')
Ismet (alumnus sleeping club dari bawah tangga Perpus FISIP UI)
Lian Djalong Tanjit (peneliti hal2 yang tidak penting)
Aldia Sustianingsih & Amanda Marahimin (impromptu Tornado chat) & Emilia Chandra (deg2an mencoba berpuisi
at 30)


Eko Londo Harsoselanto : dukungan moril & materiil (USB keyboard)

Paulus Iwan H.S. : el. guitar & solos

D. Lumenta: drum looping, piano, keyboards / synthesizing (Minimoog, VST Automat, VST CS80, VST Oddity), vocoding (masih maruk)

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting
BEDAH ANATOMI & TRANSKRIP

"Bingung Dev, nah itu, bingung hidup gue sekarang, gue bingung !"
("Bingungnya ken
apa?")
"Banyak bingungnya, levelnya itu level nggak bingung bingung biasa gitu....
BINGUNG YANG ESENSIIL gitu"


"hari bahagia: ..itu bikin gue males dateng ke kawinan"
"hari bahagia:...itu nggak pernah jadi pikiran gue lho, punya suami, punya rumah, punya anak..."

"(sekarang ini aku) hidup sesudah mati"

"esensi hidup buat gue: hidup itu harus damai, tapi kadang hidup nuntut gue malah jadi petarung..."
(horison luas sepanjang mata sungguh melelahkan jiwa.. )

"gue lagi sibuk menengahi sebuah perang: sebuah perang antara aku dan saya..."

(minimoog ngamuk)

"seluruh kehidupan saya adalah bertahan hidup"

(gitar ribet)

"hidup gue saat ini fun, banyak naiknya, ada turunnya, ada jatuhnya...."


"tigapuluh ? it's a new chapter, bagian baru dari hidup...jangan lihat ke belakang, lihat ke depan and enjoy life!"

(meski awan berarak menemani siang dan malam.. dan bintang pun cemerlang menanda arah membantu tujuan..
ku ingin pulang...ku ingin melabuh..)


Digarap di Singapore, Miri & Jakarta - Jan/Feb 2007.

===================================

Proyek ini lebih bersifat kolaboratif - jadi selain suara teman2 yang memang dianggap setara dan integral dengan musiknya, gue akan banyak melakukan out sourcing alias meminjam bakat musik dari teman-teman yang lain - ditambah lagi pseudo curating oleh teman2 (e.g. Rifky Effendy, Farah Wardani) untuk proses tek-tok gagasan.

Komposisinya masih dalam progress - dan akan berseri (dalam series...bukan berseri-seri, maksudnya). Secara gagasan ini sebenarnya tidak orisinil (memang tak ada pretensi untuk begitu) - karena sudah dirintis pertama oleh Simon & Garfunkel dalam Voices of Old People (album 'Bookends', 1968), Pink Floyd di album The Dark Side of the Moon (1973), Adrian Belew di The Ideal Woman (album 'Twang Bar King', 1983) - dan masih banyak lagi - alias, sudah pasaran - tapi menyitir sebuah pepatah bijak: SWGL...

Nah soal hasilnya nanti akan di'indie'kan atau tidak dalam bentuk CD atau apalah gue belum tahu. Sekolah & disertasi gue pun belum selesai - tapi seperti karya2 berkesenian lainnya - kalau ini tidak disemprotkan ke publik (sekecil apapun juga), dia akan basi.

ASAL USUL BAGIAN I

Awal mula komposisi ini berangkat dari Bagian I yang dimulai dengan sebuah field recording dari 'soundscapes' di dalam Kyoto Gyoen (Kyoto Imperial Palace) bulan Oktober 2005 - berisi suara desiran angin musim gugur di antara pepohonan dan suara-suara burung gagak yang khas Kyoto itu. Secara tidak sengaja tertangkap suara seseorang bermain alat tiup Shakuhachi. Ada mood tertentu yang nempel terus di kepala gue dari nada-nada Shakuhachi ini (pentatonik dalam F#m) - dan akhirnya muncul ide untuk mengembangkan sesuatu dari sini (terciptalah ostinato C#-Ab-E - dan progresi D-Bm7-F#m7). Musik dasar (drum, minimoog synth bass dan piano solo) direkam di studio Fakultas Multimedia di Kyoto University - dan gue ulik lebih lanjut di Cakewalk Sonar (masih di PC Windows XP). Mandeg, akhirnya komposisi ini terlupakan selama 7 bulan.

Secara terpisah sejak Des 2005, gue memulai mengumpulkan short statements dari teman2 menjawab pertanyaan "describe yourself at the moment". Ketika setengah jalan, baru gue sadari bahwa ternyata semua yang diwawancara kebetulan berumur di atas 30, jadi gue akhirnya menjadikan itu sebagai panduan dalam mencari korban-korban berikutnya. Kemungkinan besar akan terlihat benang merah terlihat nantinya...(kalau boleh sok tau)

April 2006 gue memutuskan untuk menggabungkan semuanya dengan komposisi 'Kyoto mandeg' - sekalian menghijrahkannya ke Mac OS X (Logic Express & Garageband) dengan melakukan tambahan rekaman di Galeri Cemara 6 (grand piano) antara Sept - Nov 2006. Bulan November gue dibantu oleh Budi Santoso (ex-Singiku) yang menyumbangkan male-angst electric guitar (juga direkam di homestay Galeri Cemara 6).

ASAL USUL BAGIAN II

Digarap dalam 15 hari karena gue takut kehilangan mood keresahan (and life has to move on, can't wait until 40!). Wawancara-wawancara terakhir dirapel di PIM & CITOS (tuh, masih ada vintage 30s yang nongkrong di tepat-tempat seperti ini).