Thursday, March 01, 2007










ACHTUNG! 30 - Bagian V (Durasi: 11:39)

In their own words (and their multitasking social attributes):

Yuka Dian Narendra (audio-visual artist/dosen/mahasiswa)
Farah Wardani (makelar/ direktris lembaga seni rupa miskin di yogya/ bohemian mapan wannabe)
Dody 'Totet' Gulo (.....yang terjebak dalam tubuh copywriter)
Danie Satrio (wartawan sebuah majalah remaja pria/drummer band Rosewood)
Iwan Meulia Pirous (dosen/antropolog/struggling writer)
Adeline Ooi (kurator/penulis/'budayawati' yang lupa asalnya dari KL)
David Hutagalung (semacam business consultant & lobbier)
Nyoman Vidhyasuri Utami (penulis/dosen)
Irene K.S. Daryanto (freelance graphic designer yang 'penuh pengharapan')
Myria Fatriza (freelance graphic designer yang lagi bosan)
Rifky Effendy (a.k.a Goro) (kurator/penulis seni/petualang Friendster)
Paulus Iwan H.S. (freelance copywriter/penulis/struggling musisi)
Emilia Chandra (lighting designer/ mahasiswi migran yg lagi rindu gudeg)
Helly Minarti (peneliti ? / publisist?)
Elanvito Chaniago (bohemian NGO administrator)
Aldia Sustianingsih (copywriter in a 'grumpy' stage...)
Della Naulita (freelance architect/petualang profesionalnya PETRONAS)
Prima Rusdi (penulis/scriptwriter yang sadar akan membosankannya 1980s)
Amanda Marahimin (produser film, merasa dirinya 'erratic' meski bagi orang lain itu artinya 'organized')
M. Ismail Fahmi (copywriter 'yang udah jamuran di kantor')
Lisabona Rahman (peneliti/aktifis hal-hal berbau film)
Dede Meiske Taurisia (fashion stylist yang tidak mirip fashion stylist)
Fika Rose (radio announcer di S'pore meski pendengarnya rural Indon)
Tito Imanda (media anthropologist/ filmmaker dalam post-M.A. crisis)
Djati Rekso Wibowo (professional tympanist / lahir di Hanoi 1968)
Ungkie M. Arif Budiman (early 90s gondrong kaos item socialite/'kawin coba coba')
Khrisna Prameswara (sering terlihat main keyboard2 aneh bersama Wong Pitoe, Discus & Naif)
Alex Sihar (aktifis Komunitas Film Independen / pengagum Krishna Sen)
Paul Sidharta (Creative Director / graphic designer)
La Rane Hafied (Radio Announcer / Colonel Sanders wannabe)

Narumol Thammapruksa (produser, kurator & aktifis teater dari Chiang Mai): saw duang

Budi Santoso (a.k.a Bucin / Brege): electric guitar (distorted & clean), el. guitar solos

D. Lumenta: acoustic nylon guitar (& solo), piano, ac. drums, bird whistles, bronze bells, rainmaker, 1971 minimoog (synthbass & solo), percussion & vintage roland CR-78 & TR-808 samples looping, VST synths, 1979 roland vp-330 vocoder, field recordings & editing...(= maruk)

The Anonymous Ms. ZQ: yangqin

Direkam di Kyoto, Chiang Mai, Singapore, Bali, Jakarta (Galeri Cemara 6, UI Depok, PIM) & 'skype' cyberspace - Okt 2005 s/d Jan 2007.

==========================
BEDAH ANATOMI & TRANSKRIP

(birama ganjil 5/4 - untuk ajep ajep agak sulit....maaf)

Part I - Darkness/Light

(Kyoto Gyoen soundscape, gradasi ke Part II)

(field recording mentah burung2 gagak di Kyoto Gyoen, Oct 2005)
(musical soundscape mentah NI Prophet 5, minimoog & bronze bells, Oct 2005)

Part II - Main Theme I

(sampel mentah budi's el. gtr)
(sampel mentah dev's nylon gtr)

"about me?....an all-indonesian ordinary self-centered fucked-up woman tryin' to make her life better.."
"gue happy...lu tau happy ??!!??"
"gue nggak bisa mendefinisikan hidup gue sekarang...."
"gue pengen jadi ordinary, biasa biasa aja..."
"i want to be a bimbo..."

(sampel mentah budi's gtr solo)

Part III - Main Theme II

(sampel mentah dev's gtr interlude)

"thirty is a very good age, it's the best age i ever had"

(minimoog synth solo)

"to be thirty itu...30 buat gue cuma sekedar angka, sama aja umur 30 gue bisa kayak umur 22 kelakuannya.."
"semakin ke sini gue lebih bisa melakukan apa yang gue mau"

(piano solo)

Part IV

"gue udah nggak peduli lagi sama tujuan hidup gue apa, yang penting gue pengen punya arti"
"a bit lost, i'm losing a lot of my hobbies..."
"my fictional life is great, my real life is so-so.."
"symmetry in life"
"satu langkah lagi menuju kemapanan dan saya bingung"
"perjalanan masih panjang lah..."
"no comment"
"...tapi yang jelas bagi gue, gue punya achievement, jadi gue cukup bahagia.."
"...gue lagi mid-crisis terutama dalam masalah percintaan, apakah gue harus menikah punya anak, atau enakan jadi freelancer ?..."

Part V

"makin panik sih karena banyak hal yang nggak selesai, kayak kepastian profesi, kepastian kehidupan personal, kepastian tempat tinggal..."
"urusan bisnis, sekolah, pekerjaan, cinta, itulah yang bikin rumit.."
"gue nikmati 30-an gue karena gue ngubah banyak hal dalam hidup gue. profesi gue ubah, personal adventurous..."
"saya pikir....saya happy !"
(sisa-sisa giting....)
"pokoknya gue pengen kawin! gue pengen kawin !! hidup kawin !!!! ....................bikin kawin lebih hidup......"
"hidup gue saat ini kayak sirkus..."
"hidup itu ngeles, ngeles sampai bahagia......"
"saya telah membuat rumit sesuatu yang sederhana"
"if i were a falcon, life would have been so much easier"

Part VI - Coda

(ac. nylon guitar solo)











ACHTUNG! 30 - Bagian IV - Interlude (Durasi: 3:23)

Interlude ini menjembatani bagian I dengan bagian II.

"gue saat ini penuh dengan rencana rencana rencana, tapi....."

"rumit"
"happy"
"adventurous"
"ordinary"
"ngeles"
"kemapanan"
"panik"
"symmetry"
"lost"
"kawin"
"fucked up"
"so-so"
"bingung"
"achievement"
"sirkus"

"ternyata gue butuh kasih sayang, tapi emang susah untuk dapetin dua-duanya
mendingan gue harus milih..."

Direkam di Cemara 6, Jakarta (10 jam, tengah malam 25-26 jan 2007)


Photobucket - Video and Image Hosting

===================================
ACHTUNG! 30 - Bagian I (Durasi: 5:59)

"After 30: Ribet or Not to Be - Bagian II" - terus terang kurang inspired - dan mungkin untuk beberapa orang ini terdengar seperti gado-gado pengaruh Brian Eno, Kraftwerk, YMO atau Bill Bruford (yang sampel snare drum-nya gue pake). Untung proses ini 'diselamatkan' oleh Paulus Iwan yang membawa interpretasi mixolydian (?) atas pengulangan 2 akord ini secara berbeda sehingga menjadi lebih kaya. Hanya dua akord saja...



Berlainan dengan waktu perampungan 'Bagian I' yang memerlukan total 15 bulan, 'Bagian II' dikebut dalam total waktu 15 hari - kali ini seluruhnya dengan Mac OS X (Logic Express, Garageband 2.0, Pro Peak & Audacity). Interviews & spoken words yang dipakai adalah sisa-sisa Ribet I yang belum terpakai, sebuah impromptu chat yang gue rekam di Tornado Coffee, relay suara lewat Skype, dan beberapa wawancara yang dikirim lewat email attachments....



CREDITS

In their own words:

Harry Prasetyo (pekerja seni, yang pinter)
Yoga Adhitrisna (copywriter, tiga dekade kapalnya digoyang lautan konseptual)
Ipang - tanpa embel2 (art director, himself)
Indra Moeljadi (Indonesian urban profesional expat/pop culture analyst)
Patrick Simandjuntak (copywriter, yang sudah mengalami 30 di 22)
M. Ludvi (penggemar The Beatles 'dari akhirat')
Ismet (alumnus sleeping club dari bawah tangga Perpus FISIP UI)
Lian Djalong Tanjit (peneliti hal2 yang tidak penting)
Aldia Sustianingsih & Amanda Marahimin (impromptu Tornado chat) & Emilia Chandra (deg2an mencoba berpuisi
at 30)


Eko Londo Harsoselanto : dukungan moril & materiil (USB keyboard)

Paulus Iwan H.S. : el. guitar & solos

D. Lumenta: drum looping, piano, keyboards / synthesizing (Minimoog, VST Automat, VST CS80, VST Oddity), vocoding (masih maruk)

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting
BEDAH ANATOMI & TRANSKRIP

"Bingung Dev, nah itu, bingung hidup gue sekarang, gue bingung !"
("Bingungnya ken
apa?")
"Banyak bingungnya, levelnya itu level nggak bingung bingung biasa gitu....
BINGUNG YANG ESENSIIL gitu"


"hari bahagia: ..itu bikin gue males dateng ke kawinan"
"hari bahagia:...itu nggak pernah jadi pikiran gue lho, punya suami, punya rumah, punya anak..."

"(sekarang ini aku) hidup sesudah mati"

"esensi hidup buat gue: hidup itu harus damai, tapi kadang hidup nuntut gue malah jadi petarung..."
(horison luas sepanjang mata sungguh melelahkan jiwa.. )

"gue lagi sibuk menengahi sebuah perang: sebuah perang antara aku dan saya..."

(minimoog ngamuk)

"seluruh kehidupan saya adalah bertahan hidup"

(gitar ribet)

"hidup gue saat ini fun, banyak naiknya, ada turunnya, ada jatuhnya...."


"tigapuluh ? it's a new chapter, bagian baru dari hidup...jangan lihat ke belakang, lihat ke depan and enjoy life!"

(meski awan berarak menemani siang dan malam.. dan bintang pun cemerlang menanda arah membantu tujuan..
ku ingin pulang...ku ingin melabuh..)


Digarap di Singapore, Miri & Jakarta - Jan/Feb 2007.

===================================

Proyek ini lebih bersifat kolaboratif - jadi selain suara teman2 yang memang dianggap setara dan integral dengan musiknya, gue akan banyak melakukan out sourcing alias meminjam bakat musik dari teman-teman yang lain - ditambah lagi pseudo curating oleh teman2 (e.g. Rifky Effendy, Farah Wardani) untuk proses tek-tok gagasan.

Komposisinya masih dalam progress - dan akan berseri (dalam series...bukan berseri-seri, maksudnya). Secara gagasan ini sebenarnya tidak orisinil (memang tak ada pretensi untuk begitu) - karena sudah dirintis pertama oleh Simon & Garfunkel dalam Voices of Old People (album 'Bookends', 1968), Pink Floyd di album The Dark Side of the Moon (1973), Adrian Belew di The Ideal Woman (album 'Twang Bar King', 1983) - dan masih banyak lagi - alias, sudah pasaran - tapi menyitir sebuah pepatah bijak: SWGL...

Nah soal hasilnya nanti akan di'indie'kan atau tidak dalam bentuk CD atau apalah gue belum tahu. Sekolah & disertasi gue pun belum selesai - tapi seperti karya2 berkesenian lainnya - kalau ini tidak disemprotkan ke publik (sekecil apapun juga), dia akan basi.

ASAL USUL BAGIAN I

Awal mula komposisi ini berangkat dari Bagian I yang dimulai dengan sebuah field recording dari 'soundscapes' di dalam Kyoto Gyoen (Kyoto Imperial Palace) bulan Oktober 2005 - berisi suara desiran angin musim gugur di antara pepohonan dan suara-suara burung gagak yang khas Kyoto itu. Secara tidak sengaja tertangkap suara seseorang bermain alat tiup Shakuhachi. Ada mood tertentu yang nempel terus di kepala gue dari nada-nada Shakuhachi ini (pentatonik dalam F#m) - dan akhirnya muncul ide untuk mengembangkan sesuatu dari sini (terciptalah ostinato C#-Ab-E - dan progresi D-Bm7-F#m7). Musik dasar (drum, minimoog synth bass dan piano solo) direkam di studio Fakultas Multimedia di Kyoto University - dan gue ulik lebih lanjut di Cakewalk Sonar (masih di PC Windows XP). Mandeg, akhirnya komposisi ini terlupakan selama 7 bulan.

Secara terpisah sejak Des 2005, gue memulai mengumpulkan short statements dari teman2 menjawab pertanyaan "describe yourself at the moment". Ketika setengah jalan, baru gue sadari bahwa ternyata semua yang diwawancara kebetulan berumur di atas 30, jadi gue akhirnya menjadikan itu sebagai panduan dalam mencari korban-korban berikutnya. Kemungkinan besar akan terlihat benang merah terlihat nantinya...(kalau boleh sok tau)

April 2006 gue memutuskan untuk menggabungkan semuanya dengan komposisi 'Kyoto mandeg' - sekalian menghijrahkannya ke Mac OS X (Logic Express & Garageband) dengan melakukan tambahan rekaman di Galeri Cemara 6 (grand piano) antara Sept - Nov 2006. Bulan November gue dibantu oleh Budi Santoso (ex-Singiku) yang menyumbangkan male-angst electric guitar (juga direkam di homestay Galeri Cemara 6).

ASAL USUL BAGIAN II

Digarap dalam 15 hari karena gue takut kehilangan mood keresahan (and life has to move on, can't wait until 40!). Wawancara-wawancara terakhir dirapel di PIM & CITOS (tuh, masih ada vintage 30s yang nongkrong di tepat-tempat seperti ini).


1 Comments:

Anonymous faza said...

nice

9:58 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home